Seksologi: Tanda Fisik Orgasme
Sebagai perempuan, ia belum pernah merasakan orgasme. Apakah perempuan mengalami ejakulasi seperti laki-laki? Betulkah orgasme tidak sama dengan kepuasan seksual?
Orgasme Berbeda dengan Kepuasan
Banyak perempuan yang tidak pernah merasakan orgasme walaupun sudah lama menikah. Jadi bukan sesuatu yang luar biasa bila Anda tidak pernah merasakan sensasi itu. Demikian juga pengetahuan perempuan tentang orgasme, sama sepeti laki-laki, sangat terbatas. Jadi tidak aneh bila banyak juga suami yang tidak mengetahui apakah isterinya pernah mencapai orgasme atau tidak.
Orgasme adalah suatu sensasi erotik yang menyenangkan , yang terjadi pada puncak reaksi seksual. Jadi bila seseorang , baik laki-laki maupun perempuan mencapai puncak reaksi seksual, maka dia kan mengalami orgasme. Dengan istilah yang lebih umum, orgasme disebut kenikmatan seksual.
Sensasi erotik yang dirasakan perempuan ketika mencapai orgasme sama dengan sensasi yang dirasakan oleh laki-laki ketika mencapai puncak reaksi seksual itu . Bedanya, perempuan dapat mencapai orgasme brkali-kali, sementara laki-laki hanya mampu mencapai orgasme satu kali pada satu kali hubungan seksual.
Tetapi orgasme atau kenikmatan seksual itu tidak identik dengan kepuasan seksual . Pada kepuasan seksual terkandung unsur keterlibatan emosi sehingga merasa puas. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan masturbasi dapat merasakan orgasme atau kenikmatan seksual itu, tetapi belum tentu dia merasakan kepuasan seksual.
Tanda Fisik Orgasme
Perasaan nikmat secara seksual hanya dirasakan oleh yang mengalami orgasme. Karena hanya perasaan, maka orang lain tidak dapat ikut merasakannya. Berarti orang lain yang tidak pernah mengalaminya , tidak dapat merasakan sensasi itu.
Tetapi pada sata orgasme juga terjadi reaksi secara fisik, yaitu berupa kontraksi yang bersifat ritmik pada otot di sekitar kelamin, bahkan seluruh tubuh. Kekejangan otot yang berirama, yang terjadi dalam waktu singkat ini, tidak selalu sama tapi bervariasi, mulai dari lemah sampai kuat , dan dapat diamati dari luar.
Pada perempuan, kontraksi ritmik ini terjadi pada otot sekitar vagina dan dasar panggul . Di luar kelamin, kontraksi terjadi pada otot wajah, tangan , kaki, otot, dada, dan otot perut. Berarti kontraksi terjadi pada otot seluruh tubuh.
Pada laki-laki juga begitu. Selain terjadi pada otot sekitar penis , kontraksi juga terjadi pada otot bgaian tubuh yang lain, seperti pada perempuan. Disamping kontraksi otot, pada saat orgasme terjadi perubahan yang maksimal beberapa kerja organ tubuh. Maka saat orgasme, tekanan darah mencapai kenaikan tertinggi dibandingkan sebelumnya. Demikian juga denyut nadi, denyut jantung, dan irama napas.
Dengan memperhatikan terjadinya kontraksi otot yang ritmik itu, pasangan seksual dapat mengetahui terjadinya orgasme. Memang ada kalanya kontraksi ritmik tidak cukup kuat sehingga tidak nyata terlihat atau tidak jelas dirasakan pasangannya.
Upaya Mengatasi
Kalau Anda belum pernah mencapi orgasme, berarti reaksi seksual Anda tidak pernah mencapi puncak. Ini menunjukkan bahwa rangsangan seksual yang Anda terima tidak cukup mampu menimbulkan reaksi seksual sampai puncaknya.
Ada beberapa kemungkinan penyebab hambatan orgasme.
Pertama, mungkin terdapat hambatan dalam komunikasi dengan suami.
Kedua, kurangnya rangsangan pendahuluan, baik fisik mau pun psikis, sehingga Anda tidak cukup terangsang.
Ketiga, mungkin posisi hubungan seksual tidak efektif bagi Anda.
Keempat, mungkin suami mengalami gangguan fungsi seksual.
Gangguan fungsi seksual pada laki-laki merupakan penyebab yang sering bagi hambatan orgasme perempuan, terutama ejakulasi dini dan disfungsi ereksi . Jadi walau pun Anda tidak pernah orgasme, bukan berarti penyebabnya ada pada Anda.
Agar dapat mencapai orgasme, maka penyebab yang ada harus diatasi dulu. Kalau penyebabnya hanya karena posisi hubungan seksual tidak efektif , dengan pengaturan posisi, masalah itu dapat diatasi. Kalau penyebabnya gangguan fungsi seksual di pihak suami, maka gangguan inilah yang harus diatasi lebih dulu.
Tetapi andaikata setelah penyebabnya diatasi masih tidak dapat mencapai orgasme, Anda memerlukan latihan seksual. Salah satu cara latihan agar dapat mencapai orgasme ialah program masturbasi. Dengan program ini, Anda dibawa pada kondisi agar dapat merasakan rangsangan yang cukup sehingga mencapai orgasme.
Cairan itu Bukan Air Kencing
Di samping orgasme, ada istilah ejakulasi yaitu peristiwa keluarnya sperma. Pada laki-laki normal, ejakulasi terjadi menyertai orgasme. Jadi, laki-laki normal mengalami ejakulasi ketika mencapi orgasme. Pada keadaan tidak normal dapat terjadi ejakulasi tanpa orgasme atau sebaliknya dapat terjadi orgasme tanpa ejakulasi.
Karena perempuan tidak mempunyai sperma, maka perempuan tidak mengalami ejakulasi. Tetapi ada istilah yang digunakan untuk menyebut keluarnya cairan yang dialami oleh sebagian perempuan ketika mencapai orgasme yaitu, "Ejakulasi Perempuan".
Istilah ini muncul karena sebagian perempuan mengalami dan melaporkan mengeluarkan cairan ketika mencapai orgasme. Suami para perempuan itu juga melaporkan hal yang sama. Bahkan sebagian diantara mereka melaporkan cairan yang dikeluarkan itu sampai membasahi tempat tidur.
Cairan tersebut dianggap berasal dari suatu kelenjar yang disebut kelenjar Skene , dan dikeluarkan melalui saluran kencing. Semula diduga cairan tersebut adalah urin (air kencing). Tetapi pada pemeriksaan di laboratorium terbukti cairan itu bukanlah urin.
Cairan yang dikeluarkan pada saat orgasme itu bukan perlendiran vagina yang terjadi sebagai reaksi seksual awal ketika perempuan menerima rangsangan yang cukup. Perlendiran vagina merupakan reaksi seksual yang awal pada perempuan. Reaksi ini menunjukkan bahwa perempuan cukup berekasi teradap rangsangan seksual yang diterima. Tetapi ini bukan tanda awal bahwa perempuan telah mencapai orgasme.
Banyak laki-laki yang menganggap isterinya telah mencapai orgasme karena menyamakan perlendiran vagina dengan ejakulasi pada laki-laki. Itu menunjukkan bahwa mereka tidak mengerti bahwa perlendiran vagina hanyalah reaksi awal terhadap rangsangan seksual.
No comments:
Post a Comment